Kata pengantar
Puji
syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan karunianya kelompok
kami dapat menyelesaikan makalah ini
Pola
dan sistem penyajian materi dalam makalah ini yang berstandar kopetensi
mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha diharapkan dapat dimengerti
oleh siswa dan dan guru dalam menciptakan melaksanakan partisipasi kegiatan
belajar mengajar. Dengan demikian, materi yang disajikan makalah ini mampu
membentuk para siswa siswi generasi
penerus bangsa yang madiri, handal,dan kompeten dalam jiwa cipta kewirausahaaan
dibidang pelosok wirausawaan negara ini.
Akhir
kata segala kritik dan saran demi kesempurnannya kami terima. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, _____________
Penulis
Daftar
Isi
Kata
Pengantar_______________________________________________________________________1
Daftar
Isi__________ ___________________________________________________________________2
Pendahuluan_________________________________________________________________________3
A. Pengambilan
keputusan__________________________________________________________4
B. Aspek-aspek
pengambilan keputusan___________________________________________5
C.Teknik
pemecah masalah dan pembuatan keputusan__________________________6
D. Komunikasi dalam
pengambilan keputusan____________________________________7
Daftar
Pustaka_______________________________________________________________________7
Pendahuluan
Membuat
keputusan (decision making)
Membuat keputusan (decion making) adalah merupakan suatu
peristiwa yang bersifat psikis kreatif, dimana pengetahuan, pemikiran, perasaan
dan imajinasi bergabung menjadi satu dalam menghadapi suatu tindakan. suatu
proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi,
membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk
melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan,
semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada
suatu tindakan. Jika seorang Wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam
batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan
yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis. Di
sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat
menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam
bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang
penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks
yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan
mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Keberhasilan
seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan
yang meningkatkan kemampulabaan bisnisnya pada masa yang akan datang.
Adapun pedoman
untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut.
a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta- fakta.Dibidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan
c. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
d. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
e. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
f. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
g. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastic susunan organisasi yang sekarang
h. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta- fakta.Dibidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan
c. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
d. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
e. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
f. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
g. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastic susunan organisasi yang sekarang
h. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
A. Pengambilan keputusan
Pengertian Pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif solusi untuk suatu masalah. Dalam
pengambilan keputusan masalah adalah sebuah kondisi yang berbeda dari yang
diharapkan. Semua masalah membutuhkan penyelesaian. Dalam hal ini berarti
dibutuhkan proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan artinya
menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang mungkin dilakukan
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Prosedur pengambilan keputusan berdasarkan scientific management
menurut pendapat :
Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
1. decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah (problem) yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara cermat.
2. mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diputuskan.
3. mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.
4. menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.
5. mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.
6. memilihj keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.
7. menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien.
8. keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.
G. R. Terry
1. merumuskan problem yang bersangkutan
2. menganalisis problem tersebut.
3. menetapkan sejumlah alternative.
4. mengevaluasi masing-masing alternative.
5. memilih alternative yang akan menjadio keputusan dan yang akan dilaksanakan.
Peter F. Drucker
1. menetapkan masalah.
2. menganalisis masalah.
3. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.
4. mengambil keputusan yang tepat.
5. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.
Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
1. decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah (problem) yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara cermat.
2. mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diputuskan.
3. mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.
4. menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.
5. mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.
6. memilihj keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.
7. menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien.
8. keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.
G. R. Terry
1. merumuskan problem yang bersangkutan
2. menganalisis problem tersebut.
3. menetapkan sejumlah alternative.
4. mengevaluasi masing-masing alternative.
5. memilih alternative yang akan menjadio keputusan dan yang akan dilaksanakan.
Peter F. Drucker
1. menetapkan masalah.
2. menganalisis masalah.
3. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.
4. mengambil keputusan yang tepat.
5. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.
Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat,
supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap
keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab
decision maker.
B. Aspek-aspek pengambilan
keputusan
Salah
satu penilaian akan kualitas seorang pemimpin adalah bagaimana dia mengambil
keputusan. Tidak pernah ada keputusan yang benar dan salah secara mutlak.
Setiap keputusan pasti memiliki konsekuensi positif dan negatif. Oleh karena
itu, seorang pemimpin perlu untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko setiap
keputusan. Terdapat perbedaan antara keputusan dengan melakukan kalkulasi
risiko dan keputusan tanpa perhitungan. Bentuk yang pertama dilakukan secara
seksama, dengan pertimbangan efek negatif kalau gagal dibandingkan dengan efek
positif yang akan diperoleh kalau keputusan tersebut berhasil. Di lain pihak,
keputusan yang dilakukan tanpa perhitungan dapat dikatakan sebagai keputusan
yang sembrono dan cenderung nekad.
Hal
yang juga penting untuk dipertimbangkan adalah kadar kepentingan dan keterdesakan
waktu. Diperlukan penetapan prioritas dalam pengambilan keputusan. Prioritas
dapat ditetapkan dengan melakukan kategori keputusan menjadi tiga prioritas
dari tingkat yang paling penting sampai yang paling tidak penting: harus
dikerjakan dengan segera, dapat ditunda dengan tetap menginvestasikan waktu
dalam pengerjaannya, dan dapat diabaikan.
Pengambilan
keputusan yang harus dikerjakan segera adalah yang menjadi prioritas pertama.
Namun demikian, individu perlu mendisiplinkan diri untuk mengurangi peluang
terjadinya kondisi keterdesakan waktu, karena kondisi seperti ini akan
mempengaruhi kualitas keputusan yang dibuat. Jika porsi prioritas pertama dapat
dikurangi peluangnya, maka individu disarankan untuk lebih memfokuskan diri
pada prioritas kedua. Kata kunci untuk prioritas kedua ini adalah perencanaan.
Ketika waktu belum mendesak, individu mempunyai keleluasaan untuk mencari
tambahan-tambahan informasi sebagai pertimbangan guna menghasilkan keputusan
dengan kualitas yang lebih baik. Di saat waktu sudah mendesak, individu sudah
lebih siap dalam mengambil keputusan. Prioritas terakhir adalah keputusan yang
dapat diabaikan karena dampak dari keputusan tersebut tidaklah esensial dan
signifikan.Pada pelaksanaannya, pengambilan keputusan tidak harus selalu
dilakukan oleh individu. Alternatif pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara berkelompok dan melakukan delegasi ke pihak lain. Jika keputusan
memerlukan kesepakatan banyak individu, maka diperlukan pengambilan keputusan
secara berkelompok. Pengambilan keputusan secara berkelompok memiliki
keunggulan dalam hal objektifitas, gagasan yang lebih kaya, dan pemahaman
bersama. Namun demikian, cara ini juga memiliki keterbatasan dalam hal waktu
pengambilan keputusan yang lebih lama dan adanya potensi konflik
1) Pribadi
dan kepribadian decision maker
2) Sifat
masalah yang dihadapi.
3)
Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.
4)
Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.
5)
Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.
C.
Teknik pemecahan masalah & pengambilan keputusan
Teknik
pemecahan keputusan :
1) harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan,baik yang tangibles
maupun intangibles
2) setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan
3) suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak
4) hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik
5) pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam physical action
6) pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasi dan fakta yang cukup
7) membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi
8) pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas
9) setiap keputusan harus dilaksanakan
2) setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan
3) suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak
4) hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik
5) pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam physical action
6) pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasi dan fakta yang cukup
7) membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi
8) pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas
9) setiap keputusan harus dilaksanakan
Dalam bukunya Principles of Management G.R Terry
mengemukakan teknik-teknik dalam pengambilan keputusan :
1. Intuisi
2.
Fakta
3.
Fakta
4.
Otoritas
5.
Operation research
6.
Programming Linier
7.
Gaming
8. Kemungkinan
(probability)
D. Komunikasi dalam pengambilan
keputusan
Seorang pengusaha harus memiliki sifat-sifat seorang pemimpin karismatik dengan mampu
berkomunikasi / nya dalam pengambilan keputusan visinya efektif untuk membuat
tim. Menurut Baum et al. seorang pemimpin karismatik akan
memiliki efek positif pada kedua organisasi dan hasil pengikut. Sebuah aspek penting dari kepemimpinan
karismatik adalah mampu mengkomunikasikan visi. Komunikasi adalah penting dalam
peran kewirausahaan dan usaha mencari pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk mengenali peran
formatif bahasa dalam mengkonseptualisasikan peluang usaha serta mempengaruhi
stakeholder tentang kelayakan sebuah usaha, daripada diskon pengaruhnya
komunikasi atau mengurangi ke proses sekunder atau hasil dalam kaitannya dengan
proses kognitif dianggap lebih mendasar .
Daftar
Pustaka
1.Pastika,
Razita Ayu.Kewirausahaan sekolah menengah kejuruan.Jakarta:Mediatama
6.www.googlecrome.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar