Kamis, 10 Juli 2014

Pengambilan Keputusan dalam Usaha

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan karunianya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini
Pola dan sistem penyajian materi dalam makalah ini yang berstandar kopetensi mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha diharapkan dapat dimengerti oleh siswa dan dan guru dalam menciptakan melaksanakan partisipasi kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, materi yang disajikan makalah ini mampu membentuk para  siswa siswi generasi penerus bangsa yang madiri, handal,dan kompeten dalam jiwa cipta kewirausahaaan dibidang pelosok wirausawaan negara ini.
Akhir kata segala kritik dan saran demi kesempurnannya kami terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



Jakarta, _____________


          Penulis

                                                                                           
Daftar Isi

Kata Pengantar_______________________________________________________________________1
Daftar Isi__________ ___________________________________________________________________2
Pendahuluan_________________________________________________________________________3
A. Pengambilan keputusan__________________________________________________________4
B. Aspek-aspek pengambilan keputusan___________________________________________5
C.Teknik pemecah masalah dan pembuatan keputusan__________________________6
D. Komunikasi dalam pengambilan keputusan____________________________________7
Daftar Pustaka_______________________________________________________________________7


Pendahuluan

Membuat keputusan (decision making)

Membuat keputusan (decion making) adalah merupakan suatu peristiwa yang bersifat psikis kreatif, dimana pengetahuan, pemikiran, perasaan dan imajinasi bergabung menjadi satu dalam menghadapi suatu tindakan. suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang Wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis. Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampulabaan bisnisnya pada masa yang akan datang.

 Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut. 
a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta- fakta.Dibidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan
c. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
d. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
e. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
f. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
g. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastic susunan organisasi yang sekarang
h. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.

A. Pengambilan keputusan


Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif solusi untuk suatu masalah. Dalam pengambilan keputusan masalah adalah sebuah kondisi yang berbeda dari yang diharapkan. Semua masalah membutuhkan penyelesaian. Dalam hal ini berarti dibutuhkan proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan artinya menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang mungkin dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Prosedur pengambilan keputusan berdasarkan scientific management menurut pendapat :
Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
1. decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah (problem) yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara cermat.
2. mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diputuskan.
3. mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.
4. menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.
5. mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.
6. memilihj keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.
7. menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien.
8. keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.

G. R. Terry
1. merumuskan problem yang bersangkutan
2. menganalisis problem tersebut.
3. menetapkan sejumlah alternative.
4. mengevaluasi masing-masing alternative.
5. memilih alternative yang akan menjadio keputusan dan yang akan dilaksanakan.

Peter F. Drucker
1. menetapkan masalah.
2. menganalisis masalah. 
3. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.
4. mengambil keputusan yang tepat.
5. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.
Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat, supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab decision maker.

B. Aspek-aspek pengambilan keputusan
Salah satu penilaian akan kualitas seorang pemimpin adalah bagaimana dia mengambil keputusan. Tidak pernah ada keputusan yang benar dan salah secara mutlak. Setiap keputusan pasti memiliki konsekuensi positif dan negatif. Oleh karena itu, seorang pemimpin perlu untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko setiap keputusan. Terdapat perbedaan antara keputusan dengan melakukan kalkulasi risiko dan keputusan tanpa perhitungan. Bentuk yang pertama dilakukan secara seksama, dengan pertimbangan efek negatif kalau gagal dibandingkan dengan efek positif yang akan diperoleh kalau keputusan tersebut berhasil. Di lain pihak, keputusan yang dilakukan tanpa perhitungan dapat dikatakan sebagai keputusan yang sembrono dan cenderung nekad.
Hal yang juga penting untuk dipertimbangkan adalah kadar kepentingan dan keterdesakan waktu. Diperlukan penetapan prioritas dalam pengambilan keputusan. Prioritas dapat ditetapkan dengan melakukan kategori keputusan menjadi tiga prioritas dari tingkat yang paling penting sampai yang paling tidak penting: harus dikerjakan dengan segera, dapat ditunda dengan tetap menginvestasikan waktu dalam pengerjaannya, dan dapat diabaikan.
Pengambilan keputusan yang harus dikerjakan segera adalah yang menjadi prioritas pertama. Namun demikian, individu perlu mendisiplinkan diri untuk mengurangi peluang terjadinya kondisi keterdesakan waktu, karena kondisi seperti ini akan mempengaruhi kualitas keputusan yang dibuat. Jika porsi prioritas pertama dapat dikurangi peluangnya, maka individu disarankan untuk lebih memfokuskan diri pada prioritas kedua. Kata kunci untuk prioritas kedua ini adalah perencanaan. Ketika waktu belum mendesak, individu mempunyai keleluasaan untuk mencari tambahan-tambahan informasi sebagai pertimbangan guna menghasilkan keputusan dengan kualitas yang lebih baik. Di saat waktu sudah mendesak, individu sudah lebih siap dalam mengambil keputusan. Prioritas terakhir adalah keputusan yang dapat diabaikan karena dampak dari keputusan tersebut tidaklah esensial dan signifikan.Pada pelaksanaannya, pengambilan keputusan tidak harus selalu dilakukan oleh individu. Alternatif pengambilan keputusan dapat dilakukan secara berkelompok dan melakukan delegasi ke pihak lain. Jika keputusan memerlukan kesepakatan banyak individu, maka diperlukan pengambilan keputusan secara berkelompok. Pengambilan keputusan secara berkelompok memiliki keunggulan dalam hal objektifitas, gagasan yang lebih kaya, dan pemahaman bersama. Namun demikian, cara ini juga memiliki keterbatasan dalam hal waktu pengambilan keputusan yang lebih lama dan adanya potensi konflik

1) Pribadi dan kepribadian decision maker
2) Sifat masalah yang dihadapi.
3) Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.
4) Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.
5) Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.

C. Teknik pemecahan masalah & pengambilan keputusan

Teknik pemecahan keputusan :

1) harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan,baik yang tangibles maupun intangibles 
2) setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan 
3) suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak 
4) hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik 
5) pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam physical action 
6) pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasi dan fakta yang cukup 
7) membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi
8) pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas
9) setiap keputusan harus dilaksanakan

Dalam bukunya Principles of Management G.R Terry mengemukakan teknik-teknik dalam pengambilan keputusan :
1.      Intuisi
2.      Fakta
3.      Fakta
4.      Otoritas
5.      Operation research
6.      Programming Linier
7.      Gaming
8.      Kemungkinan (probability)

D. Komunikasi dalam pengambilan keputusan

Seorang pengusaha harus memiliki sifat-sifat seorang pemimpin karismatik dengan mampu berkomunikasi / nya dalam pengambilan keputusan visinya efektif untuk membuat tim. Menurut Baum et al.  seorang pemimpin karismatik akan memiliki efek positif pada kedua organisasi dan hasil pengikut.  Sebuah aspek penting dari kepemimpinan karismatik adalah mampu mengkomunikasikan visi. Komunikasi adalah penting dalam peran kewirausahaan dan usaha mencari pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk mengenali peran formatif bahasa dalam mengkonseptualisasikan peluang usaha serta mempengaruhi stakeholder tentang kelayakan sebuah usaha, daripada diskon pengaruhnya komunikasi atau mengurangi ke proses sekunder atau hasil dalam kaitannya dengan proses kognitif dianggap lebih mendasar . 

                                                               Daftar Pustaka

1.Pastika, Razita Ayu.Kewirausahaan sekolah menengah kejuruan.Jakarta:Mediatama
6.www.googlecrome.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar